RSS
Welcome Myspace Comments

Romantisme Maut



Dialah yang dikirim Tuhan untuk menjemputmu merasakan sunyi...
Sudah banyak nadanada dalam ruang kehidupanmu melayang...
Juga rindu menempamu menjadi qari yang melantunkan ayatayat suci...
Malam di pesisir pantaimu mendesirkan nama lain dari angkasa yang berubah;...
meruntuhkan rangkaian bintang ke halaman rumahmu yang lengang....
Bunga bangkai merekah seperti takdir yang juga memekarkan akhir...
dari kehidupan yang bernafas yang berdetak yang berdenyut yang bergerak di
kemaluanmu....

Dia mengawali pertemuan malam ini dengan salam paling hangat...
Dilantunkannya dendang yang tak pernah kau dengar di manapun....
Seperti penutup yang manis pada sebuah pertunjukan drama, dia
membawamu menemui rasa paling asing selama detak jantungmu....
Ada sesak yang sejuk di alir darahmu menyeluruh...
Ada perih yang manis di kulitmu mengiris, serta
benda seperti duri bermain di tenggorokanmu membuat geli....
Karena dialah yang dikirim Tuhan untuk menjemputmu merasakan sunyi,
terbukalah gerbang di depan rumahmu yang sekian lama terkunci....
Dan ucapkanlah selamat datang untuk akhir yang begitu mengejut-
kan....

Sebab dia; kau juga merasakan makna dari katakata cinta yang terlupa....
Rel kehidupan yang renta ternyata juga tak mampu membuatmu tak celaka...
Ada nafas yang tersedak karena secangkir kehidupanmu yang meretak....
Rasakanlah angin malam yang melepasmu mengikutinya merasakan sunyi...
Tanganmu begitu khidmat menggenggam tangannya yang lembab; cairan kental,...
seperti darah seperti nanah menetes dari mulutnya, yang sempat menciummu mes-
ra...

0 komentar:

Posting Komentar

Copyright 2009 LITMUS 23. All rights reserved.
Free WPThemes presented by Leather luggage, Las Vegas Travel coded by EZwpthemes.
Bloggerized by Miss Dothy