RSS
Welcome Myspace Comments

Ritme Sangkakala



Dan inilah saatnya kita bertemu sebagai hamba tanpa nama...
Setelah sekian lama menikmati gelap dalam tanah yang menimbun...
Ada butir semacam embun menenggelamkan beberapa di antara kita..
Matahari begitu mesra memberikan wujudnya tak seperti biasa...
Sejengkal di atas kepala kita, dia berbisik tentang hadirnya yang terencana...
Sehampar padang bernama mahsyar begitu sesak dan riuh; orang berjalan,
orang berlari, orang terlentang, orang tenggelam dan banyak orang kelimpungan....
Sedang Tuhan tenangtenang saja, sebab tlah diturunkanNya peringatan sejak
lama....

Sudah hilang dari telingaku bunyi sangkakala yang begitu ritmis...
Seperti gerimis di genting rumahku dulu; petir menyambar lamunan...
Tuhan yang maha esa menghampar tuhantuhan dunia yang fana...
Beberapa orang mengikuti gerak mereka ke neraka yang menyala....
Tuhan meminta sujud paling tulus kepada kita yang tersisa;...
Ada apa? Beberapa orang tak mampu menundukkan badannya....
Lalu langit dilipat menjadi sehampar gelap paling kelam
Ada sebuah jembatan menghubung kita dengan syurga; hampir tak
ternyana. Orangorang melewati dengan masingmasing bekal cahaya;
beberapa redup beberapa benderang....
Di bawah sana api menyalanyala menjilati kehadiran manusia...
Beberapa orang menghampirinya dengan jatuh begitu sa-
ja....

Detikdetik kehidupan yang dulu terlupakan...
Sadarlah begitu menentukan tempat kita pulang;...
Alir sungai, indah pemandangan, pohonpohon kenikmatan....
Tidakkah itu begitu mahal untuk dibayar hanya dengan sekeping sesal????

0 komentar:

Posting Komentar

Copyright 2009 LITMUS 23. All rights reserved.
Free WPThemes presented by Leather luggage, Las Vegas Travel coded by EZwpthemes.
Bloggerized by Miss Dothy